Kapan
munculnya? Saat kita tak lagi anak-anak.
Sudah mulai kenal dengan senyuman seorang perempuan, atau sebuah sapaan
seorang teman lelaki. Usia usia puber yang sangat super. Perkenalan-perkenalan
yang sangat membuat hati dan pikiran terbayang bayang. Dulu saat anak-anak,
segalanya seperti sebuah mimpi. Kenal dan bercanda biasa saja. Tak ada sesuatu
yang istimewah. Terus tiba-tiba ada yang datang. Menyatakan bahwa, “Aku cinta
kamu”. Kaget bukan kepalang. Seorang gadis datang dan menyatakan perasaan. Saya
bingung tidak karuan. Ada apa ini? Kok bisa begini? Salah saya apa?
Saya
bingung. Kok ada yang cinta sama saya. Lagi pula cinta itu apa? Saya nggak tahu
waktu itu. Bagi saya dia biasa-biasa saja. Rambut pendek kayak anak cowok.
Kulit hitam. Suka pakai celana pendek. Menariknya dimana? Lalu sejurus kemudian
dia datang. “Aku mau pindah. Aku mau ngasih kamu sesuatu”. Wah, apa ya. Kok
ngasih sesuatu. Jangan-jangan tagihan hutang. Hehehe ternyata saya keliru. Dia
ngasih amplop.
Saya terima amplopnya. Dia bilang “Dibuka ya…” Wah tambah grogi. Dia ngasih amplop
di depan teman-teman pas main di pelataran. Mereka bilang “Buka…buka…bukaa…” Ya
sudah akhirnya saya buka. Taraaaaa! Isinya ternyata adalah foto narsis dia.
Wadaw… Dia minta saya menyimpannya. Saya malu dan akhirnya saya robek. Tragis!
Dicintai
memang susah. Karena kita dikejar. Berarti kalau kita tidak suka, kita harus
lari kan? Tapi kalau kita suka, kita berhenti, dan pengejaran pasti berakhir.
Kalau mencintai bagaimana? Mencintai menghajatan kita tuk aktif. Mengejar orang
yang kita sukai itu. Dan itu bakalan susah kalau kita bertepuk sebelah tangan.
Pas SD, pernah juga sih kena cinta model seperti ini. Ada cewek yang diidolakan
di kelas. Namanya anak SD pasti heboh kan? Kita suka ikut-ikutan saja dengan
apa yang terjadi di sana.
Tapi
semua itu sebatas cinta-cintaan. Bukan cinta beneran. Itulah cinta pertama,
kadang bukan sesuatu yang serius. Hanya naksir, pengen tahu responnya dan
bingung dengan tindakan selanjutnya. Hal ini biasanya terjadi karena
ketidakbiasaan kita mengenali apa masalah yang kita alami. Rasa yang tiba-tiba
hadir dan memenuhi hati kita. Tapi karena semua itu hanya atas nama penasaran
dan kebingungan, maka eksekusinya tidak perlu juga dianggap serius.
Anggap
saja ini pendewasaan diri mengenal pergaulan. Kita hrus tahu benar bahwa di
dalam kehidupan kita pasti akan banyak hal yang datang seperti cinta pertama.
Ketertarikan diawal, lalu menjadi sebuah penasaran. Ketika penasaran itu
diterus-teruskan maka akan menjadi sebuah perasaan berkecamuk. Semakin diikuti
semakin membuat kita galau. Semakin galau membuat kita gelisah. Semakin gelisah
membuat kita tidak menentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar