Senin, 31 Oktober 2011

PERAN LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK KEPERIBADIAN ANAK


PERAN LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK KEPERIBADIAN ANAK
Lingkungan memiliki peran penting dalam mewujudkan keperibadian anak, khususnya lingungan keluarg. Kedua orang tua adalah pemain peran ini. Peran lingkungan dalam mewujudkan keperibadian seseoran, baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bias dipungkiri  khususnya lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Banyak hadist yang meriwayatkan pentingnya pengruh keluarga dalam pendidikan anak dalam bwbwrapa masalah seperti masalah aqidah, budaya, norma, emosional, dsan sebagainya. Keluarga menyiapkan sarana pertumbuhan dan pembentukan keperibadian anak sejak dini. Dengan kata lain keperibadian anak tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua orang tua dan ligkungannya. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak yang dilahirkan berdasarkan fitrah, kedua orang tua tanyalah yang akan menjadikannya dia Yahudi atau Nasrani atau Majusi”.
                Perlu ditekankan bahwa lingkungan tidak seratus persen  mempengaruhi manusia, karena Allah menciptakan manusia disertai adanya Ikhtiar dan hak pilih. Dengan Ikhtiarnya, manusia bias mengubah nasibnya sendiri.
Lingkungan adalah sesuatu yang ada diluar batasan-batasan kemampuan dan potensi genetic seseorang dan ia berperan dalam menyiapkan fasilitas-fasilitas atu bahkan  mengkambat sseorang dari pertumbuhan. Lingkungan jika dihadapkan dengan genetik ia adalah faktor luar yang berpengaruh dalam pembentukan dan perubahan keperibadian seseorang baik itu faktor-faktor lingkungan pra kelahiran atau pasca kelahiran yang mencakup linkungan alam, lingkungan ekonomi, dan lingkungan sosial. Lingkungan  sosial juga mencakup  lingkungan keluarga, sekolah, mazhab, dan sebagainya.
                Pentingnya Lingkungan
Lingkungan sosial manusia adalah faktor penting dalam pembentukan ciri khas kejiwaan dan norma manusia , bahas dan adab serta kearifan lokal. Agama dan mazhablah pada umumnya yyang memaksakan lingkungan sosial terhadap manusia.
                Kepribadian
Kata kepribadian berasal dari bahasa Italia dan Inggris yang berarti persona ataau personality yang berarti topeng. Akan tetapi sampai saat ini asal usul kata ini belum diketahui. Konteks asli dari kepribadian adalah gambaran eksternal dan sosial. Hal ini diilustrasikan berdasarkan peran seseorang yang dimainkannya dalam masyarakat. Pada dasarnya manusialah yang menyerahkan sebuah kepribadian kepada masyarakatnya dan masyarakat akan menilainya sesuai dengan kepribadian tersebut.
Lingkungan Keluaraga
Keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat. Unsur-unsur yang ada dalm sebuah keluarga baik budaya, mazhab, ekonomi, bahkan jumlah anggota keluarga sangat mempengaruhi perlakuan dan berbagia macam sisi. Keluargalah yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak. Lebih jelasnya, kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan tingkah laku kedua orang tua serta lingkungannya. Kedua orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan kepribadian anak. Islam menawarkan metode-metode yang banyak dibawah rubrik aqidah atau keyakinan, norma atau akhlak serta fiqih sebagai dasar dan prinsip serta cara untuk mendidik anak. Islam menyuguhkan aturan-aturan diantaranya pada masa pra kelahiran yang mencakup cara memilih pasangan hidup dan adab berhubungan seks sampai masa pra kelahiran yang mencakup pembacaan adzan dan iqomat pada telinga bayi yang baru lahir, Tehnik ( meletakkan buah kurma pada langit-langit bayi, mendokan bayi, memberikan nama yang bagus buat bayi), aqiqah (menyembelih kambing dan dibagikan kepada fakir miskin), Khitan dan mencukur rambut bayi dan memberikan sedekah seharga emas dan perak yang ditimbang dengan berat rambut. Pelaksanaan amalan-amalan ini sangat berpengaruh pada jiwa anak. Prilaku-prilaku anak akan menjadikan penyempurna mata rantai interaksi anggota keluarga dan pada saat yang sama interaksi ini akan membentuk kepribadiannya secara bertahap dan memberikan arah serta menguatkan prilaku anak pada kondisi-kondisi yang sama dalam kehidupan.
Peran Kedua Orang Tua Dalam Mewujudkan Kepribadian Anak.
Ayah dan Ibu adalah teladan pertam bagi pembentukan pribadi anak. Keyakinan-keyakinan, pemikian, dan prilaku ayah dan ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh yang sangat dalam terhadap pemikiran dan prilaku anak. Karena kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada berbagai ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga. Kedua orang tua memiliki tugas dihadapan anaknya di mana mereka harus memenuhi kebutuhan -kebutuhan anaknya. Anak pada awal masa kehidupannya memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhinya. Dengan dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka, maka orang tua akan menghasilkan anak yang riang dan gembira. Untuk mewujudkan kepribadian pada anak, konsekuensinya kepada orang tua harus memiliki keyakinan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dalam Al-Qur’an, begitu juga kedua orang tua harus memiliki pengetahuan berkaitan denagn masalah psikologi dan tahapan perubahan dan pertumbuhan manusia. Dengan demkian kedua orang tua dalam menghadapi anaknya baik dalam berfikir atau menghukumi mereka, akan bersikap sesuai dengan tolak ukur yang sudah ditentukan dalam Al-Qur’an.
Peran Kedua Orang Tua Dalam Memujudkan Kepribadian Anak Yaitu:
1.       kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak -anaknya. Ketika anak-anak mendapatkan cinta dan kasih saying cukup dari kedua orang tuanya, maka pada saat mereka berada dilur rumah dan  menghadapi masalah-masalah baru mereka akan bias menghadapi dan menyelesaikan denhan baik sebaliknya jika kedua orang tua terlalu iut campur dalam urusan mereka atau meeka memaksakan anak-anaknya untuk menaati mereka, maka perilaku kedua orang tua yang demkian ini akan menjadi penghalang bagi kesempurnaan kepribadian mereka.
 2.       Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenagan jiwa anak-anak. Karena hal ini akan menyebabkan pertumbuhan potensi dan kreativitas akal anak-anak yang pada akhirnya keinginan dan kemauan mereka menjadi kuat dan hendaknya mereka diberi hak pilih.

3.       Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. Hormat disini bukan berarti bersikap sopan secara lahir akan tetapi selain ketegasan kedua orang tua, mereka harus memperhatikan kenginan dan permintaan alami dan fitri anak-anak. Saling menghormati artinya dengan mengurangi kritik dan pembicaraan negative sekaitan dengan kepribadian dan [rilaku mereka serta menciptakan iklim dan kasih saying dan keakraban, dan pada waktu yang bersamaan kedua orang tua harus menjaga hak-hak hukum mereka yang terkait dengan diri mereka dan orang lain. Kedua orang tua harus bersikap tegas supaya mereka juga  mau menghormati sesamanya.

4.       Mewujudkan kepercayaan, menghargai dan memberikan kepercayaan terhadap anak-anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan terhadap mereka, karena hal ini akan menjadikan mereka maju dan berusaha serta berani dalam bersikap.

5.       Mengadakan perkumpulan dan rapat keluaraga (kedua orang tua dan anak). Dengan melihat keingintahuan fitrah dan kebutuhan jiwa anak, mereka selalu ingin tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua adalah membeian informasi tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan anak-anaknya terhadap mereka.

Allah SWT dalam Al-Qur’an berfirman “Sesungguhnya ada pada kalian teladan yang baik dalam diri Rasulullah SAW.” DAlam ayat lain Allah SWT berfirman “Sesungguhnya ada padakalian teladan yang baik dalam diri Nabi Ibrahim AS dan orang-orang yang bersamanya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar